ISABC.OR.ID - Sukses penyelenggaraan Indonesia Expo di tahun 2018, akan kembali terulang lebih keren dan dahsyat di tahun 2025, yang akan digelar di Riyadh, Arab Saudi
Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Wahyu Promo Citra, Sukur Saka selaku penyelenggara The 2nd Made in Indonesia Expo pada 17-19 April 2025 mrndatang di Arena Venue, Riyadh, Arab Saudi, usai kegiatan pemaparan potensi perdagangan ke Arab Saudi dan sosialisasi The 2nd Made in Indonesia Expo 2025 di auditorium 1 Gedung Utama Kementerian Perdagangan RI, Selasa (26/11/2024).
The 2nd Made in Indonesia Expo 2025 adalah hasil kolaborasi PT Wahyu Promo Citra bersama Indonesia Saudi Arabia Business Council (ISABC) atas dukungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh – Arab Saudi bersama Kementerian Perdagangan RI.
Sukur Saka mengatakan kami dari PT Wahyu Promo Citra dan ISABC diundang Kemendag untuk memaparkan rencana penyelenggaraan pameran kedua Made in Indonesia Expo 2025. Rencananya pameran internasional ini akan dibuka oleh Presiden RI Prabowo Subianto,.
Selain itu, lanjut Sukur, sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih juga akan turut hadir. Diantaranya Menteri Perdagangan, Menteri Pariwisata, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Menteri Agama, Menteri BUMN, Menteri Pertahanan, dan Menteri UKM. Dia juga memaparkan sejumlah kegiatan administrasi yang telah disiapkan terkait pameran tersebut.
Kegiatan pameran ini akan dikemas kreatif dengan menampilkan produk-produk unggulan Indonesia, talkshow bisnis, dan business matching.
Penyelenggara juga bekerja sama dengan Kadin Indonesia dan Kadin Arab Saudi untuk melaksanakan Indonesian Saudi Business Forum 2025, dalam rangka mendukung Program Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto.
Pemeran ini, kata dia, akan menempati area seluas 6.000 meter persegi di Arena Venue-Arab Saudi. Ditargetkan akan diikuti oleh 180 exibhitor. Bahkan transaksinya tidak main-main ditargetkan bisa meraup Rp 2,5 Triliun.
"Dari 180 stan yang ditargetkan, saat ini 40 persennya telah menyatakan komitmennya. Salah satunya komitmen yang bisa dipegang adalah dari Pemprov Sulawesi Salatan. Awal target transaksi di Rp 500 Miliar. Namun karena ada dukungan dari Kementerian Pertahanan yang akan mendorong BUMN Industri Pertahanan untuk ikut serta dalam pamaren ini serta dukungan dari kementerian Pertanian, maka target transaksinya kita optimistis bisa naik menjadi Rp 2.5 Triliun" ungkap Sukur Saka optimis.
Sebelumnya, terang Sukur Saka, PT Wahyu Promo Citra dan Indonesia Saudi Arabia Business Council (ISABC) telah bekerja sama dan mencatatkan prestasi bisnis memukau selama penyelengaaraan pameran Made in Indonesia Expo, di Jeddah, Saudi Arabia, tahun 2018.
"Terbukti pada pameran pertama Made in Indonesia Expo yang diadakan, hampir semua produk yang dipasarkan di pameran tersebut habis terjual. Bahkan di hari terakhir pameran, sebagian peserta sudah tidak memiliki stock lagi untuk dipasarkan karena sudah habis terjual. Terjadi 15 kesepakatan bisnis dan transaksi langsung mencapai Rp200 Miliar," ucap Sukur.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Indonesia Saudi Arabia Business Council (ISABC), Muhammad Hasan Gaido mengungkapkan bahwa surat kepada Presiden Prabowo, telah diterima oleh Kementerian Sekretaris Negara, tanggal 15 November 2024, dan surat kepada para Menteri Kabinet Merah Putih terkait sudah dikirimkan.
Begitu juga surat undangan kepada mitra strategis untuk mengikuti pameran baik yang tampil dalam bentuk anjungan, booth, sponsor, dan business matching serta menjadi peserta talkshow, di acara pameran tersebut sudah dikirimkan.
Hasan Gaido juga mengungkapkan bahwa Pameran The 2nd Made in Indonesia Expo 2025 ini sejalan dengan Visi Saudi 2030 sebagai peta jalan arab Saudi menuju masa depan yang berkelanjutan secara ekonomi, dimana penduduknya dapat menikmati hak yang sama dan kedudukan yang tinggi.
Menurut Hasan, Visi Saudi 2030 menjadi program yang dikawal langsung oleh putra mahkota Muhammad Bin Salman, yang diluncurkan pada tahun 2017, dalam rangka mencapai 13 program strategis di antaranya adalah Riyadh akan menjadi salah satu dari 10 kota ekonomi terbesar di dunia; Asir akan menjadi tujuan wisata global; Al-Ula akan menjadi museum arkeologi terbesar di dunia ; Jeddah akan menjadi salah satu dari 100 kota teratas di dunia; Makkah Al-Mukarramah akan menjadi kota pintar pertama di dunia Islam; Gerbang Diriyah yang bersejarah akan menjadi destinasi wisata dunia; Amala akan menjadi kota rumah sakit terbesar di dunia; Kepulauan Laut Merah akan menjadi proyek pulau wisata terbesar di dunia, NEOM adalah proyek terbesar dalam sejarah manusia dan sebagainya.
"Pameran ini tentu akan sangat berguna bagi pengusaha Indonesia yang ingin memasarkan produk unggulan mereka ke Arab Saudi. Kami berharap semua pihak dapat mengoptimalkan kesempatan untuk menjadi bagian dari peserta pameran dan bisnis matching untuk menemukan kebutuhan buyer yang tepat," tandas Hasan Gaido.
Apalagi, lanjut Presiden ISABC itu, beberapa tahun terakhir ini minat masyarakat Arab Saudi terhadap berbagai produk Indonesia sangat
Namun terkendala dengan kurangnya pelaku usaha Indonesia yang menyuplai kebutuhan produk yang dibutuhkan, maka momentum ekspo tahun 2025 adalah sangat tepat.
"Saat ini kebijakan antara kedua negara sangat kondusif dalam memberikan peluang masuknya produk Indonesia ke Arab Saudi. Diantaranya, penerapan kebijakan mandatori pada pemenuhan ketering, akomodasi dan transportasi jamaah haji dan umroh Indonesia," bebernya.
Dalam kebijakan tersebut, lanjut dia, Muassasah yang bekerjasama dalam penanganan haji dan umroh Indonesia, disyaratkan wajib menggunakan produk-produk dari Indonesia.
"Tentu ini peluang bagi pelaku usaha dan UMKM bisa ekspor demi memenuhi keperluan Haji dan Umrah tersebut," tambahnya.
Upaya Maksimal Hubungan Dagang
Sementara itu, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag RI, Mardyana Listyowati mengungkapkan, saat ini negara-negara tujuan ekspor utama Indonesia seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa sedang mengalami perlambatan ekonomi yang berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat di negara-negara tersebut sehingga berdampak pada menurunnya permintaan produk impor ke sejumlah negara tersebut.
Di sisi lain, negara-negara di Timur Tengah dan Afrika yang perekonomiannya relatif lebih stabil masih memerlukan upaya maksimal untuk lebih meningkatkan hubungan dagang.
"Masih banyak ruang bagi kedua negara untuk menjalin kerja sama dengan memanfaatkan peluang yang ada. Oleh karena itu, kita perlu berkolaborasi dan bersinergi memaksimalkan potensi yang belum tergali. Salah satunya, melalui pameran ini," tutur Dirjen Mardyana.
Sejauh ini, Indonesia telah menghasilkan berbagai produk unggulan ekspor yang kompetitif dan bernilai tinggi ke Arab Saudi, meliputi: produk otomotif, minyak sawit, produk olahan makanan, perikanan, ban, kayu lapis, dan pulp & paper.
Selain itu, produk lain seperti furnitur dan dekorasi rumah, tekstil, dan bahan bangunan juga banyak menarik perhatian masyarakat Arab Saudi.
Comments